Musibah Itu Kembali Melanda - Blog Poenya eReS


Feeds RSS

2009/10/01

Musibah Itu Kembali Melanda


Kembali negara kita kembali dirundung musibah. Musibah melanda negeri ini secara bertubi-tubi. Belum rampung penyelesaian satu musibah muncullah musibah lain. Gempa kembali menghancurkan bangunan, perumahan dan merenggut jiwa sebagian saudara kita dan melukai tubuh sebagian lainnya, dan kita tidak akan tahu dimanakah gempa selanjutnya akan kembali terjadi.

Bersedih merupakan suatu hal yang wajar karena kita memiliki hati nurani dan memiliki empati ketika kita atau saudara kita tertimpa musibah. Sebagai seorang muslim yang menuju mukmin, mari jangan hanyut dalam kesedihan, tetap tabah dan mengambil pelajaran-pelajaran penting untuk dihari depan. Jangan pernah kita berkecil hati. Tetaplah tabah, sabar dan berbaik sangka kepada Allah Ta’ala. Bila kita tabah menerima musibah ini, tanpa keluh kesah, dan tetap berbaik sangka kepada suratan takdir ilahi ini, niscaya Allah memberikan jalan keluar terbaik bagi kita dan negeri kita.

Musibah gempa yang terjadi merupakan salah satu cara Allah dalam menilai keimanan seseorang kepada takdir, karena seorang mukmin yakin bahwa segala sesuatu yang diterimanya adalah ketentuan dari Allah swt

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” Mereka itulah yang mendapatkan pujian dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Qs. Al Baqarah: 155-157)

Jika seorang mukmin menerima musibah dengan penuh kesabaran, keimanan dan tawakal maka hal itu akan menjadi penghapus dosa-dosanya, bahkan bisa jadi musibah yang datang bertubi-tubi itu mengantarkan kita kepada Allah dalam keadaan tidak membawa dosa karena semua sudah dihapuskan oleh Allah swt.

Karena bisa saja musibah yang Allah berikan adalah bentuk kasih sayang yang Allah berikan. “Akan terus menerus ujian menimpa mukmin dan mukminah yang menimpa jiwanya, anaknya dan hartanya hingga dia berjumpa Allah Ta’ala dalam keadaan tidak punya dosa” (H.R. Tirmidzi)

Gempa bumi yang terjadi di Tasikmalaya, Padang dan di susul dengan gempa yang terjadi di Jambi dan Bengkulu kemarin seharusnyalah menjadi peringatan bahwa kita sebagai manusia, tidak memiliki apa-apa serta menyadari bahwa kita adalah kecil dihadapan Allah dan tidak dapat menghalang-halangi rencana Allah swt. Kita tidak bisa mempertahankan segala sesuatu yang selama ini kita anggap sebagai milik kita seperti keluarga, rumah, kendaraan dan lain-lainnya. Allah-lah yang mengatur alam ini sesuai dengan kehendak-Nya, dan memutuskan apa yang Ia inginkan

"Yang Berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu kepada keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya)".(QS. Al An'am : 65)

Jabir bin Abdillah RA berkata : Ketika Rasulullah SAW membaca ayat: “Yang Berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu.” Beliau bersabda: "Aku berlindung dengan wajah Allah yang mulia". Dan ketika membaca: “atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu kepada keganasan sebahagian yang lain.” Beliau bersabda : "Ini lebih ringan". (HR Bukhari)

Untuk kita yang tidak terkena musibah, selain turut berduka, kita juga wajib bersyukur karena kita tidak bisa membayangkan jika semua yang menimpa saudara-saudara kita di berbagai tempat itu menimpa kita. Mari kita berdo'a agar Allah SWT meringankan penderitaan mereka, serta menjadikan musibah ini sebagai titik tolak bagi mereka untuk kembali kepada kebaikan dan bertaubat kepada-Nya. Kita juga memohon agar Allah swt menenangkan ketakutan mereka, menutupi aurat mereka dan memberi rizki orang-orang yang ditimpa kelaparan. Kita juga berkewajiban untuk mengulurkan tangan membantu mereka semampu kita. Karena saat ini ribuan orang sama sekali tidak memiliki tempat tinggal, rumah, makanan dan minuman, sedangkan kita hidup dalam kenikmatan.

Kita harus selalu bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya. Dan semoga segala musibah yang terjadi adalah merupakan penebusan dosa dan kesalahan, sekaligus pahala dan ganjaran disisi Allah swt.

Rasulullah SAW bersabda : “Tidaklah seorang mukmin ditimpa sebuah kesedihan, nestapa, bencana, derita, penyakit hingga duri yang mengenai dirinya, kecuali Allah, dengannya, akan mengampuni kesalahan-kesalahannya“. Tentu saja ini bagi orang-orang yang bersabar, selalu mengharapkan ridha Allah. Yakinlah bahwa selama hidup di dunia ini, pasti akan dipergilirkan aneka musibah. Sebagaimana firman-Nya, “Dan, sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar“ (QS. Al Baqarah : 155)

Dalam sebuah hadist disebutkan: “Sesungguhnya, besarnya pahala itu sesuai dengan besarnya ujian. Jika allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan menguji mereka. Maka, barangsiapa yang (dengan) rela (menerimanya), maka baginya kerelaan itu. Dan barangsiapa yang membenci maka baginya kebencian itu.” (HR. Tirmidzi)

Seorang penyair berkata:
Janganlah kau baringkan punggungmu kecuali dengan senang hati,
Selama ruh masih bersarang dalam badanmu
Tak ada kebahagian abadi


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar